Senin, 24 April 2017

Kesehatan Mental

I. PENDAHULUAN

Kesehatan Mental adalah keadaan psikologis kesejahteraan, ditandai dengan pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan, rasa tujuan dalam hidup, penerimaan diri, dan hubungan positif dengan orang lain. Beberapa orang mendefinisikan kesehatan mental karena tidak adanya penyakit jiwa, namun banyak psikolog menganggap definisi ini terlalu sempit. Kesehatan mental juga bisa mengacu pada bidang studi yang mencakup kesehatan mental dan penyakit jiwa.

II. UNSUR KESEHATAN MENTAL

Psikolog telah mengidentifikasi sejumlah dimensi kesehatan mental yang berbeda. Ini termasuk penerimaan diri, atau harga diri, yang ditandai dengan evaluasi positif terhadap diri sendiri dan pengalaman masa lalu seseorang; Pertumbuhan pribadi tercermin dalam perasaan pertumbuhan dan perkembangan psikologis yang berkelanjutan; Perasaan bahwa hidup seseorang memiliki tujuan dan makna; Hubungan positif dengan orang lain; Penguasaan lingkungan, kapasitas untuk mengelola secara efektif di dunia sekitar; Dan otonomi, rasa penentuan nasib sendiri dan kemampuan untuk mengendalikan kehidupan seseorang. Penerimaan diri, hubungan dengan orang lain, penguasaan lingkungan, dan otonomi biasanya membaik seiring bertambahnya usia seseorang dan mendapatkan pengalaman hidup. Namun, banyak orang menemukan bahwa pertumbuhan dan rasa hidup pribadi mereka dalam kehidupan mulai menurun pada usia setengah baya.

Beberapa psikolog menganggap kesehatan mental sebagai kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara emosi positif dan negatif, seperti kegembiraan dan kesedihan. Dalam pandangan ini, seseorang yang menampilkan ekstrem emosional di kedua arah kurang disesuaikan dengan baik. Psikolog lain menekankan peran lingkungan seseorang dalam mempengaruhi kesejahteraan. Perspektif ini melihat kesehatan mental tercermin dalam kebahagiaan seseorang secara keseluruhan dengan berbagai ranah kehidupan, seperti hubungan sosial, pekerjaan, dan kehidupan masyarakat.

  III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MENTAL

Sejumlah aspek kehidupan yang berbeda dapat mempengaruhi kesehatan mental. Pada pertengahan 1970-an studi tentang orang-orang yang tinggal di Amerika Serikat, para peneliti mengidentifikasi area kritis yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Daerah ini adalah kehidupan kerja, kehidupan keluarga, dan peran sosial yang ditempati masyarakat. Pengalaman negatif di bidang ini, seperti atasan yang tidak masuk akal atau kehidupan keluarga yang penuh gejolak, dapat mengurangi keseluruhan rasa kesejahteraan seseorang.

Pengaruh lain yang penting pada kesehatan mental adalah stres. Secara umum, orang mengalami stres ketika tuntutan yang diberikan pada mereka melebihi sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi tuntutan tersebut. Sumber stres yang signifikan termasuk kejadian kehidupan utama, seperti perceraian, kematian pasangan, kehilangan pekerjaan, dan penyakit dalam keluarga. Peristiwa ini bisa membanjiri kemampuan seseorang untuk mengatasi dan berfungsi secara efektif. Selain itu, satu sumber stres bisa mengarah ke yang lain, seperti ketika kesulitan keuangan mengikuti kehilangan pekerjaan. Orang yang mengalami kejadian traumatis yang luar biasa, seperti pemerkosaan dan bencana alam, dapat menyebabkan gangguan stres pasca trauma.

Orang mungkin mengalami stres kronis saat dihadapkan pada serangkaian tuntutan yang terus berlanjut yang mengurangi kemampuan mereka untuk berfungsi. Contoh dari tuntutan semacam itu termasuk bekerja berjam-jam dalam keadaan sulit dan merawat kerabat yang sakit kronis. Kesulitan ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan juga bisa menimbulkan stres kronis dan melemahkan kesehatan mental.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik sebagian dapat menentukan tingkat kebahagiaan dan kesehatan mental seseorang. Orang tampaknya menampilkan tingkat kesejahteraan yang khas, dengan beberapa orang biasanya merasa bahagia dan orang lain biasanya merasa sedih atau tidak bahagia. Periset telah menemukan bahwa meskipun suasana hati masyarakat berubah sebagai respons terhadap kejadian positif dan negatif, efeknya akan berkurang seiring berjalannya waktu. Misalnya, orang yang memenangkan undian atau menerima promosi yang tidak diharapkan mungkin akan merasa lebih bahagia pada awalnya, namun seiring waktu mereka kembali ke tingkat karakteristik mental mental mereka sebelumnya. Penelitian menunjukkan bahwa latar belakang genetik seseorang - yaitu gen yang diwarisi dari orang tua - menjelaskan lebih dari separuh perbedaan tingkat mood karakteristik masyarakat. Gen mungkin juga sebagian menentukan rentang pasang surut yang dirasakan orang, termasuk apakah orang memiliki mood yang besar atau tetap stabil dari hari ke hari.

  IV. MEMPERTAHANKAN KESEHATAN MENTAL

Kemampuan untuk mengatasi kesulitan bisa sangat penting bagi kesehatan mental individu. Mengatasi berarti berhasil mengatasi masalah yang timbul dalam hidup. Orang-orang berbeda secara substansial dalam cara mereka menghadapi kesulitan. Beberapa orang terlibat dalam penanganan emosi, strategi yang berfokus pada pengelolaan emosi seseorang. Contoh strategi penanggulangan ini mencakup mengalihkan perhatian seseorang dari masalah, menolak masalah, melampiaskan emosi, atau berbagi emosi dengan orang lain. Bentuk kedua dari coping, problem-focused coping, melibatkan upaya untuk mengurangi stres dengan memecahkan masalah. Orang yang menggunakan strategi ini mengambil langkah aktif untuk mengatasi masalah tersebut, seperti menemui konselor untuk memperbaiki suatu hubungan atau mencari pekerjaan baru dalam menanggapi permasalahan di tempat kerja. Mereka mungkin juga meminta saran dari teman dan anggota keluarga.

Beberapa orang menggunakan keterampilan mengatasi lebih efektif daripada yang lain. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa orang dapat mempelajari keterampilan mengatasi baru. Misalnya, konselor bisa mengajari anak bagaimana menangani kesulitan di sekolah. Orang dewasa dapat diajari keterampilan untuk mengatasi kejadian kehidupan yang penuh tekanan, seperti kehilangan pekerjaan dan perceraian. Mengajarkan keterampilan mengatasi orang sebelum menghadapi kesulitan, atau pada tahap awal krisis, merupakan metode yang efektif untuk mencegah kesehatan mental yang buruk. Mempelajari strategi penanggulangan yang efektif juga secara langsung meningkatkan kesehatan mental dengan meningkatkan rasa penguasaan dan harga diri seseorang.

Dukungan sosial dari teman dan anggota keluarga juga mendorong kesehatan mental yang baik. Dukungan ini bisa mengambil beberapa bentuk. Orang lain dapat menawarkan bantuan nyata dalam sebuah krisis, seperti memberi perlindungan kepada keluarga yang menjadi korban bencana alam atau memberi tahu orang yang menganggur untuk mendapatkan kesempatan kerja. Selain itu, orang lain bisa memberikan sumber pendukung emosional yang penting. Teman menanggapi dengan penuh perhatian, empati, dan saran kepada orang yang menghadapi kesulitan atau kerugian. Mereka meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri dengan menawarkan kepastian dan pujian. Kelompok swadaya memberi dukungan dengan memungkinkan orang-orang memiliki masalah serupa untuk berbagi pengalaman dan emosi mereka. Sebaliknya, penelitian telah menunjukkan bahwa interaksi sosial negatif, seperti kritik konstan dan pelecehan dari orang lain, dapat merusak kesehatan mental.

Cara lain untuk menjaga kesehatan mental yang baik melibatkan aktivitas fisik. Sebagai contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa latihan aerobik secara teratur membantu meningkatkan harga diri, mengurangi depresi, dan meningkatkan konsentrasi. Teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam dan meditasi, juga membantu mengatasi efek stres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

You are not allowed to comment on this blog without the author's permission.
This blog is a personal diary and not a public discussion forum.
All posts on this blog posted by non-commercial purposes.

Anda dilarang untuk mengomentari blog ini tanpa ijin penulis.
Blog ini adalah buku harian pribadi dan bukan forum diskusi publik.
Semua tulisan pada blog ini dipublikasikan dengan tujuan non-komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.